A.
SKALA LIKERT
Skala Likert
menurut Djaali (2008:28) ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu
gejala atau fenomena pendidikan. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik
yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling
banyak digunakan dalam riset
berupa survei.
Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang
menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi
pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan
mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang
tersedia. Ada dua bentuk pertanyaan yang menggunakan Likert yaitu
pertanyaan positif untuk mengukur minat positif , dan bentuk pertanyaan negatif
untuk mengukur minat negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5,
4, 3, 2, dan 1; sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan
5. Bentuk jawaban skala Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Biasanya
disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:
1.
Sangat tidak setuju
2.
Tidak setuju
3.
Netral
4.
Setuju
5.
Sangat setuju
Penskalaan ini apabila dikaitkan dengan jenis data
yang dihasilkan adalah data Ordinal. Selain pilihan dengan lima skala seperti
contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat.
Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik
statistik
hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat
mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan
positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga
kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah
satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia. Selain pilihan
dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan
tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik
hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat
mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan
positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga
kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah
satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia.
B. SKALA THURSTONE
Skala Thurstone
merupakan skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala
interval. Setiap skor memiliki kunci skor dan jika diurut kunci skor
menghasilkan nilai yang berjarak sama.
Contoh skala model Thurstone:
Skala 1 2
3 4 5
6 7 8 9
10 11
Skala 11
10 9 8
7 6 5 4
3 2 1
Skala Thurstone (Method of Equel-Appearing
Intervals)
Metode ini mencoba menempatkan sikap
seseorang pada rentangan kontinum dari yang sangat unfavorable hingga
sangat favorable terhadap suatu obyek sikap. Caranya dengan memberikan orang
tersebut sejumlah item sikap yang telah ditentukan derajad favorabilitasnya. Tahap
yang paling kritis dalam menyusun alat ini seleksi awal terhadap pernyataan
sikap dan penghitungan ukuran yang mencerminkan derajad favorabilitas dari
masing-masing pernyataan. Derajat (ukuran) favorabilitas ini disebut nilai
skala.
Untuk menghitung nilai skala dan memilih
pernyataan sikap, pembuat skala perlu membuat sampel pernyataan sikap sekitar
lebih 100 buah atau lebih. Penrnyataan-pernyataan itu kemudian diberikan kepada
beberapa orang penilai (judges). Penilai ini bertugas untuk menentukan
derajat favorabilitas masing-masing pernyataan. Favorabilitas penilai itu
diekspresikan melalui titik skala rating yang memiliki rentang 1-11.
Sangat tidak setuju 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
Sangat setuju
Tugas penilai ini bukan untuk menyampaikan
setuju tidaknya mereka terhadap pernyataan itu. Median atau rerata
perbedaan penilaian antar penilai terhadap item ini kemudian dijadikan
sebagai nilai skala masing-masing item. Pembuat skala kemudian menyusun item
mulai dari item yang memiliki nilai skala terrendah hingga tertinggi. Dari item-item tersebut, pembuat skala kemudian memilih aitem untuk kuesioner
skala sikap yang sesungguhnya. Dalam penelitian, skala yang telah dibuat ini
kemudian diberikan pada responden. Responden diminta untuk menunjukkan seberapa
besar kesetujuan atau ketidaksetujuannya pada masing-masing item sikap
tersebut.
Teknik ini disusun oleh Thrustone didasarkan pada
asumsi-asumsi: ukuran sikap seseorang itu dapat digambarkan dengan interval
skala sama. Perbedaan yang sama pada suatu skala mencerminkan perbedaan yang
sama pula dalam sikapnya. Asumsi kedua adalah Nilai skala yang berasal dari
rating para penilai tidak dipengaruhi oleh sikap penilai terhadap isue. Penilai
melakukan rating terhadap item dalam tataran yang sama terhadap issue tersebut.
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
No.
|
Jenis Metode
|
Jenis
Instrumen
|
1.
|
Angket
|
a. Angket (Questionare)
b. Daftar Cocok (Checklist)
c. Skala (Scala).
|
2.
|
Wawancara
|
a. Pedoman
wawancara (interview guide)
b. Daftar
cocok (checklist)
|
3.
|
Pengamatan
(obsevation)
|
a.
Lembar pengamatan
b. Panduan Pengamatan
c. Panduan Observasi
d. Daftar Cocok
|
4.
|
Dokumentasi
|
a.
Daftar Cocok
b. Tabel
|
WAWANCARA
Contoh Terbuka:
1.
Bagaimana pendapat anda tentang
kepemimpinan manajer di organisasi anda?
2.
Apakah saudara seorang dosen yang
aktif menulis buku?
Jika ya, sudah berapa buku yang pernah
anda tulis: …………buku
Contoh
tertutup:
1.
Bagaimana kepemimpinan manajer di tempat anda ?
a.
Sangat baik
b.
Baik
c.
Cukup Baik
d.
Kurang Baik
e.
Tidak Baik
2. Apakah
anda seorang dosen yang aktif menulis
a.
Ya
b.
Tidak
Jika Ya sudah berapa buku yang saudara tulis dan terbitkan
a.
2 – 5 buku
b.
6 – 10 buku
c.
11 – 15 buku
d.
16 – 20 buku
CHECKLIST
NO
|
Pernyataan
|
Alternastif
Jawaban
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
S
|
CS
|
KS
|
BS
|
||
1.
|
Pedoman pembuatan struktur baru organisasi telah
disosialisasikan
|
?
|
|
|
|
2.
|
Kementerian BUMN telah
memfungsikan struktur baru untuk memacu kreativitas organisasi
|
|
|
?
|
|
Keterangan:
4 = siap (S)
3 = Cukup Siap (CS)
2 = Kurang Siap (KC)
1 = Belum Siap (BS)
WAWANCARA
Wawancara:
Proses pengumpulan data yang langsung memperoleh informasi langsung dari
sumbernya.
a.
Wawancara terpimpin
Pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan yang
telah disusun
b. Wawancara Bebas
Pada wawancara ini terjadi tanya jawab antara pewawancara dengan
responden, tetapi pewawancara menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman.
Kebaikannya adalah responden tidak menyadari bahwa ia sedang diwawancarai
c. Wawancara Bebas Terpimpin
Wawancara perpaduan wawancara
bebas dan terpimpin. Dalam pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman yang
hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang ditanyakan.
B.
SKALA GUTTMAN
Skala
Guttman dikembangkan oleh Louis Guttman. Skala ini mempunyai ciri penting,
yaitu merupakan skala kumulatif dan mengukur satu dimensi saja dari satu
variabel yang multidimensi. Skala Guttman yaitu skala yang
menginginkan jawaban tegas seperti jawaban benar-salah, ya-tidak, pernah –
tidak pernah. Untuk jawaban positif seperti setuju, benar, pernah dan
semacamnya diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban negatif seperti tidak setuju,
salah, tidak, tidak pernah, dan semacamnya diberi skor 0. Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu
Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain. Penelitian menggunakan skala Gutman
dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan
yang ditanyakan.
Skala
ini dapat pula dibentuk dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk
skor tertinggi dan skor 0 untuk terrendah. (Analisa seperti pada skala likert).
Contoh :Apakah anda Setuju dengan
kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?
a.
Setuju b. Tidak
Setuju
Skala
Interval :merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk mengukur
fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan rangking
terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap
preferensi tersebut. Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu
: Ada beberapa macam teknik skala yang bisa digunakan dalam penelitian. Antara
lain adalah: Skala Linkert, Skala Guttmann, Skala Bogardus, Skala Thurstone,
Skala Semantic, Skala Stipel, Skala Paired-Comparison, Skala rank-Order. Kedelapan maca teknik skala tersebut bila digunakan
dalam pengukuran, akan mendapatkan data interval, atau rasio. Hal ini
tergantung pada bidang yang akan diukur.
Dalam
penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan istrumen untuk mengumpulkan
data penelitian. Istrumen penelitian ini digunakan untuk meneliti variabel yang
diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian
tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen-instrumen penelitian
sudah ada yang dibekukan, tapi ada yang harus dibuat peneliti sendiri. Karena
instrumen penelitian akan diguankan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan
menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap istrumen harus mempunyai
skala.
C. SEMANTIK DEFFERENSIAL
Skala differensial yaitu skala untuk
mengukur sikap dan lainnya, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda atau checklist
tetapi tersusun dalam satu garis kontinum. Sebagai contoh skala semantik
defferensial mengukur gaya kepemimpinan seorang pimpinan (pimpinan).
Gaya
Kepemimpinan
Demokrasi
|
7 6 5
4 3 2 1
|
Otoriter
|
Bertanggung jawab
|
7
6 5 4 3 2 1
|
Tidak
ber-tanggung jawab
|
Memberi
Kepercayaan
|
7
6 5 4 3 2 1
|
Mendomi-nasi
|
Menghargai
bawahan
|
7
6 5 4 3 2 1
|
Tidak menghargai
bawahan
|
Keputusan
diambil bersama
|
7
6 5 4 3 2 1
|
Keputusan
diambil sendiri
|
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap,
hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam
satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak dikanan garis,
dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk
mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
Responden
dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif
E. RATING SCALE
Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak
senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah adalah merupakan
data kualitatif. Dalam skala model Rating Scale, responden tidak akan menjawab
salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah
satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu Rating Scale
ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk
mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk
mengukur status sosial ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain.Yang
penting dalam Rating Scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang
diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Orang tertentu
memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama
maknanya dengan orang lain yang juga memilih jawaban dengan angka 2. Contoh “Beri tanda silang (x) pada angka yang sesuai
dengan penilaian Anda terhadap pelayanan PT. Telkomsel !”
Sangat
Sangat
Buruk Baik
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
Ini sumbernya dari buku apa ya kalau boleh tau? Terimakasih informasinya.. :)
BalasHapusneng ajarin ibu buat angket pilihan ganda dong neng kan ibu punya judul skripsinya hubungan persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini dengan motivasi memasukan anak kesekolah paud ajarin ibu don neng buat angket pilihan ganda itu gimana untuk judul ibu
BalasHapusmohon ajarin ibu dong neng, judul punya ibu kuantitatif ajarin ibu dong neng ibu ga ngerti
BalasHapusTerima kasih sudah berbagi pengetahuan sehingga saya jadi tahu macam-macam skala pengukuran
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMohon sumbernya yg skala likert, yg mengatakan skalanya boleh 4 pilihan saja (misal: SS, S, TS, STS),,, Plisss dong, saya butuh banget..🙏🙏
BalasHapusKalau misal (setuju, kurang setuju, tidak setuju) termasuk dalam skala/bukan?
BalasHapusLikert
Hapuskalau pertanyaan terbuka itu termasuk skala apa?
BalasHapusKalau pertanyaan lalu jawabannya obsen bersifat jawaban terbuka termasuk skala apa ya
BalasHapusIzin merangkum beberapa gagasannya untuk penulisan artikel mengenai skala likert di blog kami kak...trimakasih, semoga sukses selalu.
BalasHapus