A. Distribusi
Frekuensi
A.1 Pengertian
Adalah
pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data
dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau
lebih kategori. Distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau
kelompok menurut kelas-kelas tertentu dalam sebuah daftar.
A.2 Jenis-jenis
distribusi frekuensi
A.2.1 Distribusi frekuensi tunggal
Distribusi frekuensi tunggal merupakan urutan
tiap-tiap skor, satuan-satuan unit dalam suatu data tertentu.
A.2.2 Distribusi frekuensi kelompok
Digunakan untuk data yang banyak jumlahnya. Karena
data tidak lagi setiap skor tetapi dikelompokkan pada interval tertentu.
A.3 Distribusi
frekuensi kumulatif dan proporsi
A.3.1 Distribusi frekuensi tunggal
Kumulasi frekuensi adalah jumlah frekuensi untuk
sejumlah data, baik secara keseluruhan atau sebagian. Bentuk kumulasi frekuensi
ada dua yaitu kumulasi ke bawah (kumulasi dari data terkecil secara bertahap ke
data yang terbesar) dan kukulasi ke atas (kumulasi yang dihitung mulai dari
data terbesar secara bertahap ke data yang terkecil).
A.3.2 Distribusi frekuensi proporsi
Proporsi data diperoleh dari pembagian frekuensi suatu
data dengan frekuensi total. Proporsi dapat berbentuk pecahan diantara 0 sampai
1 dan juga berbentuk persentase dari 0% sampai 100%.
Rumus
Proporsi (p) = f_
Proporsi (p) = f_
∑ f
A. Penyajian data
/ Grafik
Data yang
sudah dikelompokkan dalam bentuk table distribusi frekuensi dapat disajikan
dalam bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik dan informative.
Batas kelas dalam suatu
interval kelas atau kategori terdiri dua macam yaitu batas kelas bawah (lower
class limit) yaitu nilai terendah dalam suatu interval kelas dan batas kelas
atas ( upper class limit) yaitu nilai tertinggi dalam suatu interval kelas.
Nilai tengah kelas adalah tanda atau penciri dari suatu interval kelas dan merupakan suatu
angka yang dapat dianggap mewakili suatu interval kelas. Nilai tengah kelas
letaknya berada ditengah-tengah pada setiap interval kelas. Nilai tengah kelas
diperoleh dengan menjumlahkan batas bawah dan batas atas kelas kemudian dibagi 2.
Nilai tepi kelas (class boundaries) adalah nilai batas antara kelas (border) yang memisahkan
nilai antara kelas satu dengan kelas lainnya. Nilai tepi kelas diperoleh dari
penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai bawah kelas diatasnya dan kemudian
dibagi dua. Nilai tepi kelas ada dua macam nilai tepi kelas bawah (lower class
boundaries) dan nilai tepi kelas atas (upper class boundaries).
Frekuensi kumulatif menunjukan seberaPa besar jumlah frekuensi pada tingkat kelas tertentu.
Frekuensi kumulatif diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi pasa kelas tertentu
dengan frekuensi kelas selanjutnya.
Frekuensi
kumulatif dibedakan dalam dua bentuk yaitu frekuensi
kumulatif kurang dari yang merupakan penjumlahan dari mulai frekuensi kelas
terendah sampai kelas tertinggi dan jumlah akhirnya merupakan jumlah data
(n). frekuensi kumulatif lebih dari merupakan pengurangan dari jumlah
data (n) dengan frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas terendah dan jumlah
akhirnya adalah nol.
Grafik Distribusi Frekuensi
I. Histogram
Histogram adalah salah satu cara menyatakan
daftar ditribusi frekuensi atau distribusi frekuensi relatif. Pada histogram,
variable ditulis pada sumbu horizontal, dan frekuensi (ataupun frekuensi
relatif) digambarkan sebagai panjang dari persegi panjang. Lebar persegi
panjang adalah lebar dari kelas interval sehingga antara persegi panjang yang
satu dengan yang lain tidak memiliki jarak.
Contoh pada data tunggal
Tentukan histogram untuk daftar distribusi
frekuensi dan frekuensi relatifnya berdasarkan data jumlah siswa yang terlambat
masuk sekolah selama 30 hari di SMAN Jaya Selalu

Maka histrogamnya


Contoh pada data berkelompok
Diketahui nilai ujian 40 siswa di SMA Jaya
Selalu. Tentukan histogram daftar distribusi frekuensi dan frekuensi
relatifnya.

Maka histogramnya


I. Poligon Frekuensi
Poligon frekuensi merupakan salah satu cara
untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Untuk memperoleh distribusi
frekuensi, kita tempatkan titik di tengah sisi lebar dari setiap persegi
panjang. Kemudian, titik-titik tersebut dihubungkan sehingga kita memperoleh
grafik garis yang kita sebut dengan poligon frekuensi
Contoh pada data tunggal
Tentukan poligon frekuensi dari data di bawah
ini

Cara membuat poligon frekuensi

sehingga
poligon frekuensinya

Contoh pada data berkelompok
Tentukan poligon frekuensi relatif dari data berkelompok
berikut

Untuk data berkelompok, kita harus mencari
titik tengah setiap kelas dan tentukan posisinya pada garis horizontal. Tinggi
frekuensi setiap kelas ditentukan pada sumbu vertikal.
Kurva distribusi frekuensi kumulatif disebut ogive. Ogive dibuat dengan cara
menempatkan titik-titik limit kelas bawah pada sumbu horizontal dan pada sumbu
vertikal ditempatkan frekuensi kumulatif. Kemudian titik-titik tersebut
dihubungkan sehingga kita mendapatkan kurva yang mulus yang terus meningkat.
Contoh:
Tentukan ogive dari tabel daftar distribusi frekuensi berikut
dan kemudian tentukan berdasarkan kurva tersebut jumlah siswa yang nilainya di
bawah 70.

Ogivenya

Dari
kurva tersebut, dapat ditentukan jumlah siswa yang nilainya di bawah 70 ada 18
orang.
Izin merangkum beberapa gagasannya untuk penulisan artikel mengenai Distribusi Frekuensi di blog kami kak...trimakasih, semoga sukses selalu.
BalasHapus